SP2MP UGM 2012: CHAYOO !!!!
Perkenalan dulu yaa, namaku Rivandi Pranandita Putra. Panggil aja Vandi, dari Fakultas Pertanian, tepatnya dari program studi Agronomi angakatan 2010. Terus
terang, aku sama sekali tidak tertarik untuk ikut organisasi luar kampus,
apalagiprogram-program semacam SP2MP. Semenjak saat itu, pada semester IV,
semenjak melihat brosur Open Recruitment SP2MP. Terpampang dengan jelas disana
persyaratan dokumen yang ribet, belum lagi seleksi wawancara dan FGD (Focused
Group Discussion). Ah, udah kayak mau daftar kerja aja :p. Dokumen seperti
transkrip nilai, surat keterangan aktif berorganisasi, surat rekomendasi dari
fakultas, essay, dan lain-lain harus disiapkan dalam waktu 2 hari. Ya, 2 hari
karena aku daftarnya mepet hehe. Tak tahu mengapa, aku justru tertantang untuk
ikut program ini. Tertantang karena pendaftar SP2MP sangat banyak dari seluruh
fakultas di UGM termasuk sekolah vokasi. Iseng-iseng istilahnya :p
Poto rekruitment SP2MP 2012
Sekitar
1 minggu setelah pengumpulan berkas, aku pun ikut tes wawancara dan FGD. Ini
adalah babak yang paling mematikan bagi calon pendaftar seperti kami. Saat tes
FGD, wah, semua peserta mengeluarkan argumennya masing-masing. Semua pintar berbicara dan saat itu aku tak
yakin aku lolos. Pasrah, ya itu yang kurasakan. Setelah tes FGD, lalu
dilanjutkan tes wawancara. Kalo
menurutku sih, yang ini agak mendingan karena pewawancaranya gak tanya macem
macem. Haha. :D. Dua minggu setelah itu, pengumuman keluar secara online di
website PPKB. Melihat namaku masuk ke dalam list mahasiswa diterima, aku
awalnya tak percaya. Temanku yang seharusnya lolos justru tidak lolos. Merasa Sombong?
TIDAK, ini benar-benar sebuah keberuntungan saja kok. Justru tantangan semakin
berat karena aku kan harus berbagi ilmu yang telah diperoleh di SP2MP ke
teman-teman lainnya. :D
Semasa
mengikuti program SP2MP, aku mendapat pelajaran yang sangat luar biasa sekali
dan teman-teman yang super sekali. Kami diajari berbagai ilmu hidup yang aku
jamin tak mungkin diperoleh di bangku kuliah. Hal-hal yang tidak aku tahu
menjadi tahu. Tentor yang baik, teman yang super, metode pembelajaran yang
praktis, otomatis membuatku berharap “ketularan” seperti mereka. Di SP2MP saya
mendapatkan berbagai macam pelatihan mulai dari initiation outbond, SMS (Special
Management Skills), ATS (Advanced Thinking Skills), Big brother big sister
(B3S), hingga Action Plan yang sekarang lagi kutempuh. Action plan ini mengharuskan
mahasiswa SP2MP untuk mengorganisasikan suatu event atau kegiatan seperti
seminar atau pemberdayaan masyarakat dalam tim yang berisi 15-20 mahasiswa
SP2MP. Untuk mendapatkan sertifikat SP2MP ini, maka mahasiswa SP2MP wajib
mengikuti minimal 75% dari seluruh kegiatan yang telah dijadwalkan. Meski aku
dibuat sibuk karena program-program SP2MP ini, alhamdulillah tidak menurunkan
rank akademikku. Semester 4 sendiri aku jarang tidur di bawah jam 11 malam. Bukan
bermaksud sombong, tapi IPK ku justru naik menjadi cumlaude. :o Alhamdulillah,
mungkin ini efek berteman dengan mereka plus motivasi untuk memajukan bangsa
Nah, berhubung SP2MP merupakan program multidisipliner, disini ditekankan bahwa semua program studi sama-sama penting. Makanya, jangan meremehkan suatu prodi ya :) SP2MP disebut interdisipliner karena setiap mahasiswa SP2MP adalah mahasiswa dari seluruh fakultas, mulai dari kluster kedokteran, agro, sainstek, maupun soshum. Semua digabungkan menjadi satu dan diharapkan bisa bersinergi satu sama lain. Efeknya emang ga langsung kerasa kok, tapi diharapakan sinergisitas ini akan membawa perubahan bagi bangsa Indonesia di masa mendatang.
Teman-teman
yang luar biasa ada di sekelilingku saat menjalani program ini hampir setahun
yang lalu. Mereka sangat pandai dan memiliki jiwa rendah hati. Itu yang
memberikan pelajaran hidup bagi orang-orang “kesesar” sepertiku. Bagaimana
tidak, banyak mahasiswa SP2MP yang menjadi mapres (mahasiswa berprestasi),
banyak pula dari mereka yang menjadi ketua HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan),
dan tak sedikit pula dari mereka yang aktif berorganisasi dan setidaknya pernah
menang PKM dan kompetisi baik di tingkat nasional maupun internasional. Uniknya,
ada temenku dari SP2MP, sebut saja namanya Shekar (dari kehutanan hehe),
sama-sama ikut les bahasa inggris bareng di L*A Yogyakarta. Eh baru sadar
pertemuan ke-2 waktu itu. Hahaha. Ada juga Rendy (Fisipol) dan Mutik (Kedokteran)
yang sama-sama satu organisasi di UKESMA (Unit Kesehatan Mahasiswa) UGM. Sungguh aktifnya mereka di kancah prestasi. Semakin berisi,
semakin menunduk yah :)
Seperti
inilah jiwa ke”UGM” an yang mungkin ingin diwujudkan, pintar tapi tidak sombong,
syukur-syukur berbagi ke orang lain tentang ilmu kita, dan bersikap baik
terhadap Tuhan dan sesama manusia. Berfikir kritis dan melihat masalah secara ilmiah. Wesehh :p.
Terima kasih kepada Ibu Zulfa selaku ketua
Sub-Direktorat PPKB UGM dan segenap kakak angakatan di SP2MP yang telah memberikan nilai-nilai
tak terlupakan ini. Buat adek-adek kelas di UGM, ayo ikutan program ini karena pengalaman yang
bakal didapat tidak bisa diceritakan tapi harus dialami sendiri. Ga ada
salahnya mencoba, kalau niat ada pasti diterima dan bakal menyandang gelar
mahasiswa SP2MP kok. Tetap semangat dan salam SP2MP; BERKARAKTER, BERBAGI, MENGINSPIRASI.