Rabu, 30 Mei 2012

Tugas Fistum: Kadar Air Nisbi Pada Kondisi Lengas Yang Berbeda

MAKALAH PRESENTASI
DASAR-DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN KELAS B
(PNA2200B)

KADAR AIR NISBI PADA KONDISI
LENGAS YANG BERBEDA 





 
 

Disusun Oleh :
(Kelompok XI)
                                       1. Galuh Asrinda T. M.                    (11772/PN)
                                       2. Ferry Danang Prasetyo                (11936/PN)
                                       3. Yudhistira Brilianatama                (12015/PN)
                                       4. Rivandi Pranandita Putra             (12175/PN)



JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA






BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Air merupakan penyusun tubuh tumbuhan yang paling penting dengan presentase 70-80%. Keberadaan air tersebut memiliki fungsi-fungsi yang penting bagi suatu tanaman antara lain adalah sebagai pelarut dan medium reaksi biokimia, medium transport senyawa, memberikan turgor bagi sel, sebagai bahan baku fotosintesis, dan menjaga suhu tanaman agar tetap konstan mencegah terjadinya thermal death point, yaitu kisaran suhu yang dapat mematikan tanaman. Jumlah kebutuhan air suatu tanaman berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman tersebut. Dalam pertumbuhannya suatu tumbuhan sangat membutuhkan adanya air untuk mempertahankan kehidupannya terkait dengan fungsi-fungsi tersebut sehingga air dapat menjadi faktor pembatas apabila berada dalam keadaan kekurangan. Keadaan dimana air pada kondisi kekuranagan dapat menyebabkan cekaman kekeringan pada tumbuhan, cekaman kekeringan ini dapat diakibatkan oleh kekurangan suplai air di daerah perakaran dan permintaan air yang berlebihan oleh daun akibat laju evepotranspirasi yang melebihi laju absorbsi air walaupun keadaan air tanah tersedia dengan cukup. Keadaan ini akan memberikan dampak pada terjadinya penurunan kadar air nisbi pada daun tumbuhan tersebut. Kadar air nisbi yang mengalami penurunan akan memberikan dampak pada proses pertumbuhan dan hasil suatu tanaman. Kekurangan air atau kekeringan yang terjadi pada tanamandapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu:
a) Cekaman ringan: jika potensial air daun menurun 0,1 MPa atau kadar air nisbi menurun 8-10 % .
b) Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1,2 s/d 1,5 MPa atau kadar air nisbi menurun 10 – 20 % .
c) Cekaman berat: jika potensial air daun menurun >1,5 MPa atau kadar air nisbi menurun > 20% .
            Suatu tanaman yang mengalami kekeringan akan melakukan suatu respon atau adaptasi terhadap kekeringan tersebut agar metabolisme dalam tubuhnya tidak terganggu dan meminimalkan terjadinya kematian pada tumbuhan tersebut.
1.2.Tujuan
Menghitung kadar air nisbi (KAN) daun suatu tanaman.


BAB II
ISI

2.1. Peran Air Bagi Tanaman
Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebanyak 85-90 % dari bobot segar sel-sel dan jaringan tanaman tinggi adalah air (Maynard dan Orcott, 1987). Noggle dan Frizt (1983) menjelaskan fungsi air bagi tanaman yaitu: (1) sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma, (2) sebagai seyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman dan sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel lain, (3) sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik, (4) sebagai reaktan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asam tri karboksilat, (5) sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis, (6) menjaga turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel, (7) mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata, membuka dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu, (8) berperan dalam perpanjangan sel, (9) sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta (10) digunakan dalam proses respirasi.
Kekurangan air akan mengganggu aktivitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terus menerus akan menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman akan mati. Respon tanaman terhadap stres air sangat ditentukan oleh tingkat stres yang dialami dan fase pertumbuhan tanaman saat mengalami cekaman. Respon tanaman yang mengalami cekaman kekeringan mencakup perubahan ditingkat seluler dan molekuler seperti perubahan pada pertumbuhan tanaman, volume sel menjadi lebih kecil, penurunan luas daun, daun menjadi tebal, adanya rambut pada daun, peningakatan ratio akar-tajuk, sensitivitas stomata, penurunan laju fotosintesis, perubahan metabolisme karbon dan nitrogen, perubahan produksi aktivitas enzim dan hormon, serta perubahan ekspresi. Peran air yang sangat penting tersebut menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi semua proses metaboliknya sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.


2.2. Kadar Air Nisbi (KAN)
Kadar air nisbi adalah ukuran yang menunjukkan kandungan air rata-rata yang terdapat padasuatu organ tanaman misalnya daun. Kadar air nisbi merupakan kadar air aktual tanaman jika dibandingkan dengan kadar air saat jenuh. Kadar air nisbi berfungsi untuk mengetahui kadar air aktual pada tanaman sehingga akan diketahui intensitas air yang ada pada tanaman apakah dalam keadaan berlebih atau keadaan cekaman kekeringan.Jika dalam keadaan berlebih berarti proses transpirasinya harus digiatkan kembali, tetapi jika dalam keadaan kekeringan berarti kegiatan pengairan atau penyiraman yang harus diigiatkan kembali.Tinggi atau rendahnya kadar air nisbi pada tanaman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a.       Suhu atau temperatur udara
    Semakin tinggi suhu udara maka nilai kadar air nisbinya semakin tinggi. Suhu yang tinggi dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga kadar air nisbinya meningkat. 
b.      Kelembaban udara 
      Kelembaban udara yang rendah dapat berpengaruh pada laju transpirasi yang tinggi sehingga kadar air nisbi pada tanaman akan meningkat. 
c.       Radiasi matahari
Semakin lama penyinaran (radiasi) matahari maka akan meningkatkan suhu lingkungan. Semakin tinggi  suhu maka akan berpengaruh pada kadar air nisbi tanaman yang berbanding lurus dengan laju transpirasi.
d. Kadar air (lengas) dalam tanah  
Kadar lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air(moisture) yang terdapat dalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan kadar lengas tanah dapat berupa persen berat atau persen volume. Semakin banyak air yang diserap oleh tanaman maka semakin besar pula kadarair nisbi tanaman tersebut. Besarnya kadar lengas dalam tanah ini sangat tergantung pada intensitas penyiraman. Kadar lengas merupakan salah satu sifat fisika tanah untuk mengetahui kemampuan penyerapan air dan ketersediaan hara pada setiap jenis tanaman (Walker dan Paul, 2002).

Salah satu kelemahan utama menggunakan KAN untuk menilai status air tanaman adalah persyaratan waktu yang cukup lama. Kedua metode untuk mengestimasi KAN yang ditinjau disini meniadakan kebutuhan oven untuk pengeringan dan penentuan bobot kering oven.


2.3. Pembahasan Hasil Praktikum
            Hasil pengamatan yang diperoleh saat praktikum disajikan dalam bentuk tabel pengamatan sebagai berikut:

Tabel 1. Data Hasil Pengamatan BS, BJ, BK, serta Nilai KAN pada Beberapa Perlakuan
No.
Perlakuan
Ulangan
BS (gr)
BJ (gr)
BK (gr)
KAN (%)
1.
1 Hari Siram
(1 HS)
1
8,90
9,16
1,58
96,57
2
9,29
10,02
1,87
91,04
3
8,65
9,68
1,61
87,24
Rerata
8,95
9,62
1,69
91,62
2.
3 Hari Siram
(3 HS)
1
8,04
9,03
1,57
86,73
2
4,97
5,48
0,95
88,74
3
8,27
9,00
1,74
89,94
Rerata
7,09
7,84
1,42
88,47
3.
7 Hari Siram
(7 HS)
1
2,68
3,51
0,71
70,36
2
1,67
2,30
0,4
66,84
3
1,18
4,02
0,83
10,97
Rerata
1,84
3,28
0,65
49,39

Tabel 2. Tabel Nilai Kadar Air Nisbi (KAN) pada Berbagai Perlakuan dengan 3 Ulangan
Ulangan
KAN Perlakuan Penyiraman (%)
1 HS
3 HS
7 HS
1
96,57
86,73
70,36
2
91,04
88,74
66,84
3
87,24
89,94
10,97
Rerata
91,62
88,47
49,39

Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh nilai berat segar (BS), berat kering (BK), dan berat jenuh air (BJ) tanaman, kemudian dilakukan perhitungan untuk memperoleh KAN. KAN yang didapatkan merupakan KAN rata-rata dari tiga ulangan untuk masing-masing perlakuan. Perlakuan 1 hari siram (1 HS) menunjukkan nilai KAN adalah 91,62% lalu 3 hari siram (3 HS) nilai KAN adalah 88,47% dan pada perlakuan 7 hari siram (7 HS) KAN sebesar 49,39%. Hasil KAN pada masing-masing perlakuan berbeda-beda karena periode pemberian air yang berbeda. Pada tanaman yang diberi air 1 hari sekali memilki KAN paling tinggi daripada perlakuan yang lain karena kebutuhan air pada tanaman setiap harinya tercukupi dan tidak mengalami cekaman kekeringan. Sedangkan pada tanaman yang diberi perlakuan 7 hari sekali memiliki nilai KAN paling rendah karena kebutuhan air pada tanaman mengalami kekurangan sehingga tanaman mengalami cekaman kekeringan yang berdampak pada nilai KAN tanaman tersebut.
Diketahui bahwa tanaman 1 hari siram memiliki nilai kadar air nisbi (KAN) tertinggi, diikuti dengan tanaman 3 hari siram dan yang memiliki kadar air nisbi terendah adalah tanaman 7 hari siram. Dapat diketahui bahwa tanaman yang diberi penyiraman setiap hari akan meningkatkan kadar lengas dalam tanah yang menyebabkan KAN pada yang terukur pada daun tinggi. Nilai KAN akan menurun seiring dengan semakin rendahnya intensitas penyiraman yang diterapkan pada tanaman, ini berarti kadar lengas dalam tanah juga rendah.

Anova: Single Factor












SUMMARY






Groups
Count
Sum
Average
Variance


Column 1
3
274,85
91,62
22,02


Column 2
3
265,42
88,47
2,64


Column 3
3
148,17
49,39
1110,08









ANOVA






Source of Variation
SS
Df
MS
F
P-value
F crit
Between Groups
3320,31
2
1660,15
4,39
0,07
5,14
Within Groups
2269,484
6
378,25



Total
5589,793
8




Kesimpulan : tidak ada beda nyata (ns)
            Hal ini juga dibuktikan dengan analisis anova. Diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada beda nyata antar perlakuan, sehingga dapat diketahui bahwa kadar lengas akan mempengaruhi besarnya nilai KAN tanaman, walaupun tidak terlihat perbedaan jauh karena KAN masih bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti yang telah disebutkan di atas.



BAB III
PENUTUP
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1.        Kadar air nisbi(KAN) adalah suatu ukuran yang menunjukkan kandungan air rata-rata yang terdapat pada suatu organ tanaman misalnya daun.
2.        Faktor yang mempengaruhi kadar air nisbi adalah suhu atau temperatur udara, kelembaban udara,  radiasi matahari, dan kadar lengas.
3.        Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diketahui bahwa kadar air nisbi pada tanaman dengan penyiraman 1 HS sebesar 91,62%; pada tanaman dengan penyiraman 3 HS sebesar 88,47%; danpada tanaman dengan penyiraman 7 HS sebesar 49,39%.
4.        Tanaman yang mengalami cekaman kekeringan akan mengakibatkan terjadinya penurunan kandungan air nisbi pada daun.


DAFTAR PUSTAKA

Maynard, G.H. dan D.M. Orcott. 1987. The Physiology of Plants Under Stress. John Willey and Sons, Inc.New York.

Noggle, G.R. dan G.J. Fritz.1983. Introductory Plant Physiology. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Walker, J.P dan R.H. Paul.2002. Evaluation of the Ohmmapper instrument for soil measurement. Soil Science Society of America Journal 66: 223-234.

Tidak ada komentar: