MAKALAH PRESENTASI
DASAR-DASAR FISIOLOGI TUMBUHAN KELAS B
(PNA2200B)
KADAR AIR NISBI PADA KONDISI
LENGAS YANG BERBEDA
Disusun
Oleh :
(Kelompok
XI)
2. Ferry
Danang Prasetyo (11936/PN)
3. Yudhistira
Brilianatama (12015/PN)
4. Rivandi
Pranandita Putra (12175/PN)
JURUSAN
BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
GADJAH MADA
YOGYAKARTA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Air merupakan penyusun tubuh tumbuhan yang paling penting dengan
presentase 70-80%. Keberadaan air tersebut memiliki fungsi-fungsi yang penting
bagi suatu tanaman antara lain adalah sebagai pelarut dan medium reaksi
biokimia, medium transport senyawa, memberikan turgor bagi sel, sebagai bahan
baku fotosintesis, dan menjaga suhu tanaman agar tetap konstan mencegah
terjadinya thermal death point, yaitu
kisaran suhu yang dapat mematikan tanaman. Jumlah kebutuhan air suatu tanaman
berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman tersebut. Dalam pertumbuhannya suatu
tumbuhan sangat membutuhkan adanya air untuk mempertahankan kehidupannya
terkait dengan fungsi-fungsi tersebut sehingga air dapat menjadi faktor
pembatas apabila berada dalam keadaan kekurangan. Keadaan dimana air pada
kondisi kekuranagan dapat menyebabkan cekaman kekeringan pada tumbuhan, cekaman
kekeringan ini dapat diakibatkan oleh kekurangan suplai air di daerah perakaran
dan permintaan air yang berlebihan oleh daun akibat laju evepotranspirasi yang
melebihi laju absorbsi air walaupun keadaan air tanah tersedia dengan cukup. Keadaan
ini akan memberikan dampak pada terjadinya penurunan kadar air nisbi pada daun
tumbuhan tersebut. Kadar air nisbi yang mengalami penurunan akan memberikan
dampak pada proses pertumbuhan dan hasil suatu tanaman. Kekurangan air atau
kekeringan yang terjadi pada tanamandapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu:
a) Cekaman ringan: jika potensial air daun menurun 0,1 MPa atau kadar
air nisbi menurun 8-10 % .
b) Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1,2 s/d 1,5 MPa atau
kadar air nisbi menurun 10 – 20 % .
c) Cekaman berat: jika potensial air daun
menurun >1,5 MPa atau kadar air nisbi menurun > 20% .
Suatu tanaman yang mengalami
kekeringan akan melakukan suatu respon atau adaptasi terhadap kekeringan
tersebut agar metabolisme dalam tubuhnya tidak terganggu dan meminimalkan
terjadinya kematian pada tumbuhan tersebut.
1.2.Tujuan
Menghitung kadar air nisbi (KAN) daun suatu tanaman.
BAB
II
ISI
2.1.
Peran Air Bagi Tanaman
Air adalah salah
satu komponen fisik yang sangat vital dan
dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Sebanyak
85-90 % dari bobot segar sel-sel dan jaringan tanaman tinggi adalah air
(Maynard
dan Orcott, 1987). Noggle dan Frizt (1983) menjelaskan fungsi air
bagi tanaman yaitu: (1) sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma, (2)
sebagai seyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah
ke tanaman dan
sebagai pelarut mineral nutrisi yang
akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel lain, (3) sebagai media
terjadinya reaksi-reaksi metabolik, (4) sebagai reaktan pada sejumlah
reaksi metabolisme seperti siklus asam tri karboksilat, (5)
sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis, (6) menjaga
turgiditas sel dan
berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel,
(7) mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya
stomata, membuka
dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu, (8)
berperan dalam perpanjangan sel,
(9) sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta (10)
digunakan dalam proses respirasi.
Kekurangan
air akan mengganggu aktivitas fisiologis maupun morfologis, sehingga
mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terus menerus akan
menyebabkan perubahan irreversibel (tidak dapat balik) dan pada gilirannya tanaman
akan mati. Respon tanaman terhadap stres air sangat ditentukan oleh tingkat
stres yang dialami dan fase pertumbuhan tanaman saat mengalami cekaman. Respon tanaman
yang mengalami cekaman kekeringan mencakup perubahan ditingkat seluler dan
molekuler seperti perubahan pada pertumbuhan tanaman, volume sel menjadi lebih
kecil, penurunan luas daun, daun menjadi tebal, adanya rambut pada daun,
peningakatan ratio akar-tajuk, sensitivitas stomata, penurunan laju
fotosintesis, perubahan metabolisme karbon dan nitrogen, perubahan produksi
aktivitas enzim dan hormon, serta perubahan ekspresi. Peran air yang sangat
penting tersebut menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung
kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi semua proses metaboliknya
sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.
2.2.
Kadar Air Nisbi (KAN)
Kadar air nisbi adalah ukuran yang menunjukkan kandungan air rata-rata yang terdapat padasuatu organ tanaman misalnya daun. Kadar
air nisbi merupakan kadar air aktual tanaman jika dibandingkan dengan kadar air saat jenuh. Kadar
air nisbi berfungsi untuk mengetahui kadar air aktual pada tanaman sehingga akan diketahui intensitas air
yang ada pada tanaman apakah dalam keadaan berlebih atau keadaan cekaman kekeringan.Jika dalam keadaan berlebih berarti
proses transpirasinya harus digiatkan kembali, tetapi jika dalam keadaan kekeringan berarti kegiatan pengairan atau
penyiraman yang harus diigiatkan kembali.Tinggi atau
rendahnya kadar air nisbi pada tanaman dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
a. Suhu
atau temperatur udara
Semakin
tinggi suhu udara maka nilai kadar air nisbinya semakin tinggi. Suhu yang tinggi
dapat meningkatkan laju transpirasi sehingga kadar air nisbinya meningkat.
b. Kelembaban
udara
Kelembaban
udara yang rendah dapat berpengaruh pada laju transpirasi yang tinggi sehingga kadar
air nisbi pada tanaman akan meningkat.
c. Radiasi
matahari
Semakin
lama penyinaran (radiasi) matahari maka akan meningkatkan suhu lingkungan.
Semakin tinggi suhu maka akan berpengaruh pada kadar air nisbi tanaman yang
berbanding lurus dengan laju transpirasi.
d. Kadar air (lengas) dalam tanah
Kadar
lengas tanah sering disebut sebagai kandungan air(moisture) yang terdapat dalam pori tanah. Satuan untuk menyatakan
kadar lengas tanah dapat berupa persen berat atau persen volume. Semakin banyak
air yang diserap oleh tanaman maka semakin besar pula kadarair nisbi tanaman
tersebut. Besarnya kadar lengas dalam tanah ini sangat tergantung pada
intensitas penyiraman. Kadar lengas merupakan salah satu sifat fisika tanah
untuk mengetahui kemampuan penyerapan air dan ketersediaan hara pada setiap
jenis tanaman (Walker dan Paul, 2002).
Salah satu kelemahan utama menggunakan KAN untuk menilai
status air tanaman adalah persyaratan waktu yang cukup lama.
Kedua metode untuk mengestimasi KAN yang ditinjau disini meniadakan kebutuhan oven
untuk pengeringan dan penentuan bobot kering oven.
2.3.
Pembahasan Hasil Praktikum
Hasil
pengamatan yang diperoleh saat praktikum disajikan dalam bentuk tabel
pengamatan sebagai berikut:
Tabel
1. Data Hasil Pengamatan BS, BJ, BK, serta Nilai KAN pada Beberapa Perlakuan
No.
|
Perlakuan
|
Ulangan
|
BS (gr)
|
BJ (gr)
|
BK (gr)
|
KAN (%)
|
1.
|
1
Hari Siram
(1
HS)
|
1
|
8,90
|
9,16
|
1,58
|
96,57
|
2
|
9,29
|
10,02
|
1,87
|
91,04
|
||
3
|
8,65
|
9,68
|
1,61
|
87,24
|
||
Rerata
|
8,95
|
9,62
|
1,69
|
91,62
|
||
2.
|
3
Hari Siram
(3
HS)
|
1
|
8,04
|
9,03
|
1,57
|
86,73
|
2
|
4,97
|
5,48
|
0,95
|
88,74
|
||
3
|
8,27
|
9,00
|
1,74
|
89,94
|
||
Rerata
|
7,09
|
7,84
|
1,42
|
88,47
|
||
3.
|
7
Hari Siram
(7
HS)
|
1
|
2,68
|
3,51
|
0,71
|
70,36
|
2
|
1,67
|
2,30
|
0,4
|
66,84
|
||
3
|
1,18
|
4,02
|
0,83
|
10,97
|
||
Rerata
|
1,84
|
3,28
|
0,65
|
49,39
|
Tabel 2. Tabel Nilai
Kadar Air Nisbi (KAN) pada Berbagai Perlakuan dengan 3 Ulangan
Ulangan
|
KAN Perlakuan Penyiraman (%)
|
||
1 HS
|
3 HS
|
7 HS
|
|
1
|
96,57
|
86,73
|
70,36
|
2
|
91,04
|
88,74
|
66,84
|
3
|
87,24
|
89,94
|
10,97
|
Rerata
|
91,62
|
88,47
|
49,39
|
Berdasarkan
hasil pengamatan diperoleh nilai berat segar (BS), berat kering (BK), dan berat
jenuh air (BJ) tanaman, kemudian dilakukan perhitungan untuk memperoleh KAN. KAN yang
didapatkan merupakan KAN rata-rata dari tiga ulangan untuk masing-masing
perlakuan. Perlakuan 1 hari siram (1 HS) menunjukkan nilai KAN adalah 91,62%
lalu 3 hari siram (3 HS) nilai KAN adalah 88,47% dan pada perlakuan 7 hari
siram (7 HS) KAN sebesar 49,39%. Hasil KAN pada masing-masing perlakuan
berbeda-beda karena periode pemberian air yang berbeda. Pada tanaman yang
diberi air 1 hari sekali memilki KAN paling tinggi daripada perlakuan yang lain
karena kebutuhan air pada tanaman setiap harinya tercukupi dan tidak mengalami
cekaman kekeringan. Sedangkan pada tanaman yang diberi perlakuan 7 hari sekali
memiliki nilai KAN paling rendah karena kebutuhan air pada tanaman mengalami
kekurangan sehingga tanaman mengalami cekaman kekeringan yang berdampak pada nilai
KAN tanaman tersebut.
Diketahui bahwa tanaman 1 hari siram memiliki
nilai kadar air nisbi (KAN) tertinggi, diikuti dengan tanaman 3 hari siram dan
yang memiliki kadar air nisbi terendah adalah tanaman 7 hari siram. Dapat
diketahui bahwa tanaman yang diberi penyiraman setiap hari akan meningkatkan
kadar lengas dalam tanah yang menyebabkan KAN pada yang terukur pada daun
tinggi. Nilai KAN akan menurun seiring dengan semakin rendahnya intensitas
penyiraman yang diterapkan pada tanaman, ini berarti kadar lengas dalam tanah juga
rendah.
Anova: Single Factor
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SUMMARY
|
|
|
|
|
|
|
Groups
|
Count
|
Sum
|
Average
|
Variance
|
|
|
Column 1
|
3
|
274,85
|
91,62
|
22,02
|
|
|
Column 2
|
3
|
265,42
|
88,47
|
2,64
|
|
|
Column 3
|
3
|
148,17
|
49,39
|
1110,08
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
ANOVA
|
|
|
|
|
|
|
Source of Variation
|
SS
|
Df
|
MS
|
F
|
P-value
|
F crit
|
Between Groups
|
3320,31
|
2
|
1660,15
|
4,39
|
0,07
|
5,14
|
Within Groups
|
2269,484
|
6
|
378,25
|
|
|
|
Total
|
5589,793
|
8
|
|
|
|
|
Kesimpulan
: tidak ada beda nyata (ns)
Hal ini juga dibuktikan dengan
analisis anova. Diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada beda nyata antar
perlakuan, sehingga dapat diketahui bahwa kadar lengas akan mempengaruhi
besarnya nilai KAN tanaman, walaupun tidak terlihat perbedaan jauh karena KAN
masih bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti yang telah disebutkan di
atas.
BAB
III
PENUTUP
Berdasarkan
hasil pengamatan percobaan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1.
Kadar air nisbi(KAN) adalah suatu ukuran yang menunjukkan kandungan air rata-rata yang terdapat pada suatu organ tanaman misalnya daun.
2.
Faktor yang
mempengaruhi kadar
air nisbi adalah suhu atau temperatur udara, kelembaban
udara, radiasi matahari, dan kadar lengas.
3.
Berdasarkan perhitungan
yang dilakukan, diketahui bahwa kadar air nisbi pada tanaman dengan
penyiraman 1 HS sebesar 91,62%;
pada tanaman dengan penyiraman 3 HS sebesar 88,47%; danpada tanaman dengan penyiraman 7 HS sebesar 49,39%.
4.
Tanaman yang
mengalami cekaman kekeringan akan mengakibatkan terjadinya penurunan kandungan air nisbi pada daun.
DAFTAR
PUSTAKA
Maynard, G.H. dan D.M. Orcott. 1987. The Physiology of Plants Under Stress.
John Willey and Sons, Inc.New York.
Noggle, G.R. dan G.J. Fritz.1983. Introductory Plant Physiology.
Prentice Hall, Inc. New Jersey.
Walker,
J.P dan R.H. Paul.2002. Evaluation of the Ohmmapper instrument for soil measurement. Soil Science Society of America
Journal 66: 223-234.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar