Nah, di sepanjang perjalanan kita ada tour guide (pemandu) yang ada di bis masing-masing. Seperti pemandu di Indonesia, mereka menceritakan banyak hal tentang wisata alam yang akan kita kunjungi. Karena pemandunya orang Jepang tulen yang gak bisa bahasa Inggris, jadi kita hanya mengandalkan salah seorang profesor yang kebetulan ikut yang membantu mentranslate ke bahasa Inggris. Kalau gak ada, gak bisa bayangin gak mudengnya kita :p
Kunjungan pertama ini takkan terlupakan buat saya, dan mungkin buat temen-temen yang dari Indonesia. Kenapa? Soalnya kita liat salju di puncak gunungnya, haha. Sesuatu yang gak bisa kitga temui di Indonesia. Fine, perjalanan ke Mount Aso ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam lebih. Di sepanjang perjalanan, pemandangan indah menyambut kita. Saat masuk willayah Mount Aso, terdapat jalan raya menuju ke puncak. Jalan yang menghubungkan lereng dan puncak ini berkelok-kelok dan menanjak. Di sekitar, kita bisa amati populasi cemara. Makin ke atas, makin putih cemara itu. Kok bisa? Iya, karena semakin ke atas, salju semakin nampak dan menyelimuti cemara itu.
Saya sendiri tak bisa menggambarkan betapa senangnya (dan noraknya?) saya dan teman-teman dari Indonesia saat pertama kali melihat salju. Sampai di puncak, ternyata ada bangunan megah, berisi kompleks pertokoan, museum, dan toilet, juga ticketing untuk naik kereta gantung. Kereta ini yang akan mengantar sampai ke bagian paling atas gunung. Karena biayanya ditanggung panitia, saya tidak tahu yaa tarif naik kereta ini berapa. Kami pun naik ke kereta, dan beberapa menit kemudian kereta membawa kami ke puncak, Di puncak, kita langsung turun di sebuah gedung yang ternyata ada pertokoannya!! Di gedung ini suhu masih hangat karena ada heater di ruangan itu. Hi-tech banget yah Jepang ini. #keren :D Setelah keluar gedung, suasana di luar pun berubah drastis! Sangat dingin sekali!! Apalagi buat kita kita dari Indonesia, wah lebih dingin dari suhu kulkas ya hehehe. Kita hanya diberi waktu oleh panitia untuk jalan-jalan selama kurang lebih 20 menit, karena selain memang alokasi waktu hari itu yang terbatas, kita juga bisa mengalami hipotermia yang tentunya berbahaya. Tak membuang kesempatan emas ini, kita pun langsung berfoto-foto dan jalan-jalan :p
Untuk kisah saya di destinasi Daikanbo sama Aso Grassland a.k.a. Bukit Telettubies, akan saya lanjutkan besok yaa :D
1 komentar:
baru setengah tahu tinggal di jepang,sepertinya musim dingin di jepang memang dingin banget untuk orang indonesia
http://novalvi.wordpress.com/
Posting Komentar